Jumat, 08 Juni 2012


Munafik


1. Pengertian Munafik



Munafik menurut bahasa adalah berasal dari kata-kata nifaq نِفَاقٌ artinya keluar dari kebaikkan. “bermuka dua.” Menurut syara’ adalah orang yang menyembunyikan kekafirannya, tetapi menyatakan keimanannya atau oarang yang berkataanya tidak sesuai dengan hatinya.
2. Dalil tentang perbuatan munafik
Sabda Rasulullah saw.

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ ، قَالَ رَسُوْلُ اللهُ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ ، إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ.(رواه البخارى ومسلم)

Artiya:

“Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw.bersabda:” Tanda-tanda orang munafik ada tiga macam, yaitu apabila berkata , ia dusta, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila ia dipercaya ia mengkhianati.”(HR.Bukhari Muslim)

3. Ciri-ciri orang munafik

- Bemuka dua adalah orang yang membentuk penampilan lahiriyah dan melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hati nurani.

- Berlidah dua adalah sifat orang yang memuji dan menyanjung orang lain katika ia berhadapan dengannya, tetapi mencela dan mengumatnya bila ia tidak ada.
 -Berdusta adalah ciri seorang yang mengatakan sesuatu , tetapi tidak sesuai dengan kebenaran dan kenyataan.
-Sumpah palsu adalah ciri seseorang yang bersumpah atas pengakuan palsunya agar bisa menyelamatkan diri dari hukuman.
 Mereka malas mengerjakan shalat dan selalu riya
- Hidup dalam keragu-raguan dan tidak punya pendirian
- Selalu membuat kerusakan di permukaan bumi
- Suka menyebarkan fitnah
- Tidak bertanggung jawab atas perbuatannya dan melemparkan tanggung jawab kepada orang lain.
- Seringkali menghina kekurangan orang lain dan mereka tidak sadar bahwa dirinya sendiri memiliki banyak kekurangan.

Firman Allah swt:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُوْلُ أَمَنَّا بِاللهِ وَبِالْيَوْمِ اْلاَخِرِ وَمَاهُمْ بِمُؤْمِنِيْنَ (البقره : 8)

Artinya:
“Dan diantara manusia ada yang berkata,”kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman.”(Qs.Al-Baqarah:8)
Firman Allah swt

وَإِذَالَقُوْاالَّذِيْنَ أَمَنُواقَالُوْااَمَنَّا وَإِذَاخَلَوْااِلَى شَيَطِيْنِهِمْ قَالُوْااِنَّامَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ (البقره 14)

Artinya:

“Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka :”kami telah beriman.”Tetapi apabila mereka kembali kepada setan-setan (pemimpin-pemimpin) mereka, mereka berkata: “sesungguhnya kami bersama-sama kamu ,kami hanya berolok-olok.”(Qs.al-Baqarah : 14 )

4. Akibat negatif dari sifat munafik

a. Bagi diri sendiri

1) Allah swt. mengancam perbuatan munafik melalui firmannya yang berbunyi:
بَشِّرِ اْلمُنَفِقِيْنَ بِأَنَّ لَهُمْ عَذَابًا أَلِيْمًا (النساء:138)

Artinya:

“Kabarkanlah kepada orang-orang munafik, bahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih.”(an-Nisa’:138)

Di ayat lain Allah Firman :

إِنَّ الْمُنِفِقِيْنَ فِى الدّرْكِ اْلأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًا (النساء:145)

Artinya:

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari api neraka, dan kamu sekali-kali tidak akan mendapatkan seorang penolongpun bagi mereka.”(Qs.An-Nisa’:145)

2) Perbuatan munafik itu merupakan penyakit jiwa (hati) yang sangat berbahaya, baik bagi pelakunya maupun bagi orang lai
Firman Allah :

فِي قُلُوْ بِهِمْ مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ بمِاَ كَا نُوْا يَكْذِبُوْنَ (البقره :10)

Artinya:

“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya: dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.”(al-Baqarah : 10 )

3) Kurangnya kepercayaan orang lain terhadapnya
4) Menjaukan diri dari Rahmat Allah
5) Ibadah dan amal shaleh yang dikerjakannya tidak diterima Allah, karena orang munafik itu mengharapkan sesuatu selain dari pada Allah

b. Bagi orang lain

1) Orang lain akan selalu dirugikan, baik dalam kegiatan keagaan maupun interaksi sosial kemasyarakatan.
2) Orang lain akan sering terzalimi, terkhianati, tertipu.
3) Akan menjadi musuh dalam selimut
4) Menimbulkan kerusakan dipermukaan bumi

Firman Allah :

وَلاَ تَبْغِ اْلفَسَادَ فِى اْلأَرْضِ إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ (القصص : 77)

Artinya:

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (permukaan) bumi, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melakukan kerusakan.”(al-Qashash:77)

5. Menghindari perilaku munafik

Diantara cara menghindari perbuatan munafik adalah:

Ø Senatiasa ingat kepada Allah swt. dalam keadaan apapun
Ø Berusaha untuk selalu berkata jujur
Ø Menepati setiap janji yang diucapkan
Ø Menyampaikan amanah orang lain tanpa menunda waktu
Ø Menyampaikan informasi yang kita ketahui tanpa mengada-ada
Ø Memperbanyak aktifitas keagamaan
Ø Selalu introspeksi diri terhadap perbuatan – perbuatan yang dilakukan
Ø Mengigat bahaya yang ditimbulkan dari perbuatan munafik
Ø Mempererat silaturrahmi dengan sesama muslim
Kesimpulan

1. Perbuatan dendam dan munafik termasuk perbutan yang tercela dan dilarang dalam agama Islam. Dendam adalah perasaan ingin membalas karena sakit hati yag timbul sebab permusuhan, munafik adalah orang yang menyembunyikan kekafirannya.

2. Perbuatan dendam dan munafik membahayakan diri sendiri dan orang lain.

3. Usaha untuk mencegah perbuatan dendam dan munafik adalah, senantiasa mendekatkan diri kepada Allah dengan menjalankan segala yang diperintahkanNya dan menjauhkan segala laranganNya. Hendaklah kita selalu mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh sifat dendam dan munafik, sehingga kita bisa berfikir dua kali untuk melakukan perbuatan tersebut.


1. Pengertian Dendam

Dendam dalam bahasa Arab disebut juga dengan Al-Hiqdu الحقد . Menurut Al-Gazali dalam bukunya Ihya Ulumud Din jilid III, dijelaskan bahwa Hiqdu atau dendam berawal dari sifat pemarah. Sifat marah (gadab) itu terus dipelihara dan tidak segra diobati dengan memaafkan, maka akan menjadi dendam terhadap orang yang menyakiti kita.

Pengertian dendam secara istilah adalah perasaan ingin membalas karena sakit hati yag timbul sebab permusuhan, dan selalu mencari kesempatan untuk melampiaskan sakit hatinya agar lawannya mendapat celaka, barulah ia merasa puas.

Nabi muhammad SAW dan para sahabatnya ketika mereka berdakwah di Makkah selalu mendapatkan tekanan dan gangguan yang berat yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy. 

Gangguan dan tekanan itu berupa siksaan, hinaan bahkan ada anggota keluarganya yang dibunuh, sehingga nabi dan para sdahabatnya hijrah ke Madinah.akan tetapi ketika Fathul Makkah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya tidak membalas perbuatan orang-orang kafir tersebut, meskipun nabi memiliki kekuatan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan kaum kafir Quraisy. Bahkan nabi mengumandangkan perdamaian dan memaafkan kesalahan – kesalahan mereka pada waktu yang lalu.

Rasulullah juga memberikan teladan tentang perilaku pemaaf, bukan dendam. Misalnya, perlakuan orang Thaif terhadap rasulullah para sahabatnya yang telah mengusirnya, bahkan melemparinya dengan batu. Ketika malaikat menawari Rasulullah untuk menghancurkan kaum itu Rasulullah justru berdoa :
اَلَّلهُمَّ اهْدِ قَوْمِى فَإِنَّهُمْ لاَيَعْلَمُوْنَ
Artinya:
“Ya Allah, berilah petunujuk atas kaumku karena sesungguhnya mereka itu belum mengetahui.”
Kisah diatas memberikan gambaran , bahwa akhlak yang pantas dimilki oleh kaum beriman bukanlah sifat dendam dan sombong, tetapi adalah sifat terpuji diantaranya memaafkan kesalahan orang lain.
Allah berfirman
خُذِ اْلعَفْوَ وَأْمُرْ بِا لْعُرْفِ وَأَعْرِضْ عَنِ الْجَهِلِيْنَ (الاعراف : 199)
Artinya:
“jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh.”(Qs.Al-A’raf : 199)
Allah berfirman
... وَاْليَعْفُوْاوَالْيَصْفَحُوْا أَلاَتُحِبُّوْنَ أَنْ يُغْفِرَ اللهُ لَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرُرَّحِيْمٌ (النور: 22)
Artinya:
“Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada . apakah kamu tidak ingin Allah mengampunimu? Dan Allah adalah maha pengampun lagi maha penyayang.”(An-Nuur : 22)

2. Ciri-ciri sifat dendam
· Tujuan hidupnya membinasakan orang yang menjadi lawannya
· Perbuatan yang dilakukannya selalu bertujuan mengalahkan lawannya
· Tidak merasa puas bila lawannya belum mendapatkan kekalahan
· Hobi menyimpan rasa sakit hati dan berusaha membalas dikemudian hari
· Tidak mau mamaafkan kesalahan orang lain
· Selalu menjelek-jelekkan orang lain dan membuka aib orang lain
3. Bahaya sifat dendam
a. Perbuatan yang dibenci oleh Allah
أَبْغَضُ الرَّجُلِ إِلَى اللهِ أَلَدُّ الْخِصَامِ (أخرجه مسلم
Artinya:
“orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang menaruh dendam kesumat (bertengkar).”(HR.Muslim)
b. Hilangnya ketenangan jiwa, jiwanya akan selalu bergemuruh oleh perasaan yang tidak nyaman
c. Menghindar bila bertemu dengan orang yang dibenci
Padahal Allah menciptakan manusia dimuka bumi bukan untuk bermusuh-musuhan dan saling dendam, melainkan agar saling kenal-menganal, saling menghormati dengan sesama.
Firman Allah:
يَاأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَكُمْ مِّنْ ذَكَرِ وَّأُنْثَى وَجَعَلْنَكُمْ شُعُوْبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوْا... (الحجرات : 13)
Artinya:
Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan manjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.”(al-Hujurat :13)
d. Selalu marah ketika mendengar kebaikan orang yang dibenci
e. Dikucilkan dalam pergaulan
4. Cara menghindari sifat dendam
a. Mengetahui bahaya dari sifat dendam
b. Senantiasa ingat kepada Allah dalam keadaan apapun
c. Memaafkan kesalahan orang lain
d. Saling menghormati dan menyayangi sesama manusia





Tidak ada komentar:

Posting Komentar